Teman Sekolah
Pernahkah anda merasa menyesal ketika bertemu orang seusia anda dan dalam hati anda berpikir, “pasti saya tidak terlihat setua itu.”
Baiklah.. ini adalah pengalaman seorang wanita bernama Ferina :
“Nama saya Ferina, ketika itu saya sedang duduk di ruang tunggu dokter gigi ku yang baru.”
Saya lihat papan di dinding tertulis sebuah nama, lengkap dengan sederet gelar spesialisasinya.
Tiba-tiba saya ingat sekitar 34 tahun yang lalu, di kelas sekolah menengahku, ada anak laki-laki tinggi semampai, tampan, berambut gelap, yang namanya persis sama dengan nama dokter itu.
Kemudian aku dipanggil masuk ke ruang praktek dan mulai diperiksa dokter gigi itu.
Aku lihat wajahnya. Mungkinkah dokter ini anak itu, yang dulu diam-diam aku pernah naksir padanya?
Namun setelah saya perhatikan, saya segera membuang pikiran itu. Tidak mungkin pria jelek, tuwek, dengan wajah melorot ini adalah dia. Bukan, orang ini terlalu tua untuk menjadi teman sekelasku.
Setelah dia selesai memeriksa gigi saya, iseng saya tanya, apakah dia pernah sekolah di SMAN 1, sekolahku dulu.
“Ya. Ya, saya pernah sekolah disitu SMAN 1,” dia menjawab dengan bangga.
“Kapan dok lulusnya?” Saya bertanya lagi.
“Pada tahun 1986”, jawabnya. “Mengapa Ibu bertanya?” lanjutnya.
“Berarti dokter ada di kelasku!!!!”, setengah berteriak saya berseru.
Dia mendekat menatapku.
Kemudian si jelek, tuwek, wajah melorot, itu bertanya padaku:
“Ibu dulu ngajar apa ya ?”
ππ€£πππ
Komentar
Posting Komentar